Halo sahabat traveler’s, jumpa lagi dengan saya penulis blog info tempat wisata di Bandung, Jika sebelumnya saya sudah menuliskan daftar Pesantren yang ada di kota Bandung dan sekitarnya yang bagus, maka pada kesempatan kali ini, saya akan memberikan anda informasi seputar tempat wisata rohani di kota kembang, yaitu Mesjid agung Bandung atau lebih populer dengan nama Masjid Raya Bandung.
Masjid Raya Bandung
Sahabat traveler’s, sekali waktu anda sedang berlibur ke kota Bandung, maka datanglah ke salah satu mesjid yang lokasinya tepat berada di tengah kota bandung, berdekatan atau satu lokasi dengan tempat wisata di bandung yang murah favorit warga bandung yaitu alun-alun kota Bandung, serta sebuah jalan yang sangat bersejarah di kota kembang yaitu jalan Braga dan tentunya pusat perbelanjaan tertua dan termurah di kota bandung yaitu pasar baru trade centre.Model Bangunan mesjid agung bandung tampak sekarang ini memang sangat khas dan megah dari sisi arsitekturnya. setelah mengalami beberapa kali renovasi atau pemugaran baik dalam maupun luar mesjid, akhirnya anda akan melihat bahwa masjid raya bandung ini memang sangat luar biasa indahnya. Tempatnya selalu ramai dikunjungi oleh umat muslim setiap hari, baik yang mau melaksanakan ibadah sholat 5 waktu atau menghadiri berbagai acara kajian islam dan yang lainnya, baik warga bandung maupun wisatawan.
Sahabat, lokasinya yang sangat strategis, menjadikan masjid raya bandung ini mudah diakses oleh anda dari segala penjuru kota bandung. Dan jika anda mencari tempat ibadah untuk sholat sekaligus bersantai sejenak dengan suasana yang nyaman dan sejuk setelah mengunjungi berbagai obyek wisata di kota bandung yang terkenal seperti wisata lembang, wisata dago, wisata ciwidey, sebelum anda kembali ke hotel di kota bandung tempat anda menginap, singgahlah ke Masjid Raya Bandung.
Sejarah Masjid Raya Bandung
Sahabat traveler’s, Masjid Raya Bandung ini adalah sebenarnya mesjid raya provinsi Jawa Barat Indonesia. Masjid besar ini dibangun pertama kali pada tahun 1810, dan telah beberapa kali mengalami renovasi, baik dari kapastitas maupun arsitektur bangunan mesjid agung kota bandung ini, hingga tampak seperti apa yang anda lihat sekarang.Tercatat, di sekitar abad 19 mesjid raya ini telah mengalami beberapa kali perombakan, kemudian di abad 20 tercatat lima kali dilakukan renovasi. Dan terakhir pada abad ke 21, tapatnya di tahun 2001 kembali dilakukan renovasi ulang, hingga akhirnya pada tanggal 4 juni 2003, mesjid agung ini diresmikan menjadi Masjid Raya Bandung oleh gubernur jawa barat yang saat itu tengah menjabat, yaitu H.R Nuriana.
Mesjid agung Bandung yang tampak sekarang hasil renovasi terakhir ini adalah model mesjid baru yang kental dengan model bangunan mesjid di Arab, dimana sebelumnya model bangunan mesjid di tengah kota bandung ini adalah bercorak bangunan model khas sunda.Dan model mesjid arab ini semakin diperkuat dengan dibangunnya 2 manara kembar setinggi 81 meter di sebelah kanan dan kiri masjid Raya Bandung.
Sejarah mula masjid agung bandung ini adalah dibangun bersamaan dengan dipindahkannya pusat kota bandung dari krapyak pada sekitar tahun 1812, sebuah daerah yang letaknya 10 kilometer selatan kota Bandung ke lokasinya yang baru di pusat kota Bandung seperti sekarang.Model awal bangunanya adalah panggung tradisional yang sederhana, dengan tiang kayu, dindingnya anayaman bambu, atapnya rumbia dengan sebuah kolam besar sebagai tempat berwudhu.
Pada tahun 1825 terjadi kebakaran di sekitar alun-alaun bandung yang letaknya tidak jauh dengan mesjid agung kota bandung, sehingga memaksanya pada tahun 1826 dilakukan juga pemugaran terhadap bangunan mesjid ini, dengan penggantian bagaian dinding serta atap dari anyaman bambu dan rumbia dengan kayu.
Selang waktu sekitar 25 tahun, tepatnya di tahun 1850, seiring dengan pembangunan jalan Groote Postweg ( Jalan Asia Afrika ) yang satu arah dengan lokasi mesjid raya bandung ini, maka atas perintah bupati bandung waktu itu yaitu R.A Wiranatakusumah IV, mesjid agung yang berukuran kecil itu pun dirombak lagi, terutama atap mesjid diganti dengan genteng, dan dindingnya diganti dengan batu bata.
Nah sahabat, konon kemegahan Masjid Agung Bandung hasil perombakan waktu itu, telah diajdikan objek lukisan seorang pelukis asal negeri inggris yaitu W Spreat di tahun 1852. Model bangunan mesjid agung bandung pada waktu itu bentuknya seperti limas besar bersusun tiga yang tinggi menjulang, dan masyarakat pada waktu menyebutnya dengan Bale Nyuncung.
Renovasi mesjid di tahun 1850 ternyata bukan yang terakhir, perubahan-perubahan besar dan kecil terus dilakukan seperti di tahun 1900,1930, 1955,1967 dan 1973 selain untuk memperluas bangunan mesjid hingga memperbaiki model bangunan yang menyesuaikan ukuran bangunan supaya lebih indah dan cantik, seperti penambahan pondasi, pembuatan mihrab,pawestren, teras mesjid serta pembangunan menara mesjid.
Baru pada tahun 2001, di tangan 4 arsitek bandung yaitu Ir.H.Keulman, Ir.H.Arie Atmajaya, Ir.H Nu’man dan Prof.Dr.Slamet Wirasonjaya, kembali Masjid Agung Bandung dilakukan perombakan total, hal ini dilakukan sebagai bagian dari rencana penataan ulang kawasan alun-alun kota bandung, dimana mau menjadikan kawasan alun-alun menjadi satu bagian terintegrasi dengan Mesjid raya bandung.Setelah memakan waktu renovasi mencapai 829 hari, akhir nya tepat pada tanggal 13 januari 2004 selesailah pembangunan mesjid baru tersebut, dan sekaligus mengganti namanya menjadi Masjid Raya Bandung provinsi Jawa Barat.
Wisata Masjid Raya Bandung
Sahabat traveler’s, seperti yang sudah saya singgung di atas bahwa tempat peribadahan umat islam yang ada di kota bandung ini, saat ini fungsinya selain sebagai sarana ibadah khususnya sholat 5 waktu, pengajian rutin hingga acara-acara syiar islam dan perayaan hari besar umat islam, juga saat ini telah menjadi salah satu tempat wisata rohani dan religi yang ada di kota Bandung.Pengunjung yang datang ke Masjid Raya Bandung ini selalau ramai, tidak hanya di waktu siang saja, di malam hari pun aktifitas di luar dan dalam mesjid agung selalu ramai dengan dipadati pengunjung.Hal ini semakin didukung, setelah beberapa waktu yang lalu di tangan walikota bandung kang emil, wajah teras mesjid raya ini, terutama kawasan alun-alun kota bandung, pelatarannya diubah dengan dipasang rumput sintesis yang sangat indah.
Jadi anda bisa bayangkan, bagaimana asyiknya jika kita berkunjung ke mesjid agung bandung ini. Setelah seharian anda bersama keluarga bermain-main di alaun-alun bandung terutama bermain di atas rumput sintesis masjid Raya Bandung yang empuk itu, ketika tiba sholat 5 waktu anda bisa langsung bergegas menuju mesjid untuk sholat berjamaah tepat waktu, karena tidak usah khawatir kehabisan shap sholat, karena bangunan mesjid agung bandung ini sangat luas.
Yang tidak kalah serunya adalah, jika anda ingin melihat hamparan kota Bandung yang sangat luas dan indah terlebih di malam hari dengan segala gemerlap lampu-lampu kotanya yang menyala , maka segeralah anda naik ke menara mesjid agung ini. Dengan menggunakan lift yang akan membawa anda dari bawah ke atas puncak menara mesjid setara lantai 19 ini, dengan waktu izin melihat hanya 15 menit /orang, maka nikmatilah pemandangan kota bandung dan sekitarnya, seperti gunung tangkuban perahu sangat terlihat jelas dari sini.
Harga Tiket Masuk Menara Masjid Raya Bandung
- Dewasa : Rp.3.000/orang
- Anak-anak : Rp.2.000/orang
Alamat Masjid Raya Bandung
- Jalan Asia Afrika, Kota Bandung Jawa Barat Indonesia
Rute Masjid Raya Bandung
Sahabat traveler’s, jika anda hendak berkunjung ke Masjid Agung Bandung, sungguh akan mudah sekali. Seperti yang sudah saya jelaskan, karena lokasinya memang sangat strategis yaitu berada di pusat kota Bandung, maka berbagai alat transportasi yang ada di bandung, sudah pasti akan melewati jalur jalan yang melintasi mesjid agung bandung ini.Sebagai contoh, jika anda berangkat dari terminal leuwipanjang, maka anda bisa menggunakan 2 cara yang paling mudah, yaitu pertama dengan naik bus damri rute leuwipanjang – Cicaheum, dan anda turun persis di alun-alun bandung. Cara kedua adalah naik angkot rute leuwipanjang – Kebon Kalapa, anda turun di jalan Ijan, kemudian anda jalan sekitar 500 meter, bisa menyusuri jalan Otista atau dewi sartika, dijamin sangat mudah.
sumber : http://tempatwisatadibandung.info/masjid-raya-bandung/